Selamat malam sahabat blog pada blog aku kali ini aku mau bahas tentang penulisan naskah PR pada blog aku kali ini agak sedikit berbeda nih karna aku mau kasih tips untuk cara penulisan naskah pr. oh yaa btw ni aku udah jarang nanya kabar sahabat bloh ku inii heheh kaliann semua apa kabar aku harap semua selalu baik yah dan selalu bahagia dan selalu rajin untuk membaca oke:)yodah yok mari kita bahas sekarang.
Teknik Penulisan Humas (Public Relations Writing) adalah keterampilan menulis (writing skills) khas Humas/PR dalam menghasilkan naskah-naskah yang diperlukan untuk kepentingan pencitraan positif dan popularitas perusahaan/organisasi.
Tipe-tipe panulisan atau naskah PR dapat dibagi menjadi dua bagian:
Berkaitan dengan Media Relations/Press Relations, seperti naskah press release (siaran pers), advertorial, dan press conference (press kit/media kit).
Berkaitan dengan media promosi, informasi, dan komunikasi perusahaan/organisasi, seperti naskah untuk dipublikasikan di newsletter, in house magazine/Company Magazines, naskah laporan tahunan (annual report), company profile, leaflet, booklet, brosur, dan sebagainya.
Penulisan Humas: Siaran Pers
Siaran Pers (Press Release, biasa disebut rilis saja) adalah naskah berita (data atau informasi tentang sebuah kegiatan –pra ataupun pasca) yang disampaikan kepada wartawan atau kantor redaksi media untuk dipublikasikan di media tersebut.
Dengan demikian, menulis siaran pers pada dasarnya sama dengan menulis berita seperti dilakukan para wartawan. Oleh karenanya, karakteristik dan struktur penulisan siaran pers sama dengan menulis berita.
Karakteristik siaran pers adalah memiliki “nilai berita” (news values), yakni aktual, faktual, penting, dan menarik.
Struktur penulisannya pun sama dengan dengan penulisan berita, yakni terdiri dari head (Judul), dateline (baris tanggal), lead (teras berita), dan news body (tubuh atau isi berita).
Berita sendiri artinya adalah laporan peristiwa atau peristiwa yang dilaporkan oleh media massa. Rilis adalah beritay yang dibuat Humas instansi/lembaga.
Kiat menulis siaran pers:
Tulis dengan gaya penulisan berita.
Jangan terlalu panjang – cukup satu lembar.
Langsung ke masalahnya dengan segera.
Penuhi unsur berita 5W+1H.
Berikan lebih dari satu nomor kontak –nomor telpon kantor, kontak pribadi, HP, e-mail, dan fax.
Jika memungkinkan, buatlah usulan mengenai orang-orang yang dapat diwawancara.
Cek/konfirmasi siaran pers yang sudah dikirimkan melaui fax, surat, atau e-mail.
Jika perlu, seratakan ilustrasi foto, tabel, atau grafik atau bahan pendukung lainnya –makalah, naskah pidato, susunan acara, dsb.
Tuliskan pada kertas berkop-surat sehingga benar-benar resmi.
Tandatangani oleh pejabat paling berwenang, misalnya manajer humas, ketua panitia, dan/atau ketua lembaga/perusahaan.
Jika bersifat individu, misalnya artis, pakar, pejabat, ataupun warga biasa, sertakan fotokopi identitas.
Dan satu lagi dalam penulisan naskah pr jangan lupa dengan Advertorial = advertising dan editorial. Gabungan antara promosi dan opini atau pemberitaan tentang hal yang dipromosikan –produk, jasa, perusahaan, organisasi, aktivitas, atau program pemerintah. Bentuk tulisannya bisa berupa berita, feature, atau artikel. Advertorial sering disebut iklan dalam bentuk pemberitaan atau tulisan panjang.Jenis advertorial a.l. adv produk, adv jasa, adv perusahaan, dan adv pemerintahan. Sifatnya bisa informatif, eksplanatif, interpretatif, persuasif, argumentatif, dan eksploratif.
Dan paling penting Tujuan Pelatihan penulisan naskah pr tersebut untuk :
Mengetahui dan memahami teknik penulisan professional
Peserta mampu mengembangkan topik dan menulis naskah professiona
Tidak ada komentar:
Posting Komentar